Karyawan PT.Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona9 Tanjung Field Dan Subkontraktor Gelar Workshop Penguatan Kebangsaan

Murung Pudak – Workshop penguatan wawasan Kebangsaan terhadap para karyawan. PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field dan Subkontraktor, yang diselenggarakan oleh Densus 88 AT. Polri hari ini digelar di Gedung Mustika Patra Komperta Kelurahan Belimbing Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan, Selasa (09/08/2022)

Hadir dalam Kegiatan Kasatgaswil Kalsel Densus 88 AT Polri KOMBES POL. IPUTU GEDE BSURYA PUTRA MUSTIKA, S.I.K., M.I.K. (Pemateri), Personel Satgas Preventif BNPT Kalsel AIPDA EKO BUDI NURYANTO, Personel Satgaswil Kalsel Densus 88 AT POLRI BRIPTU INDRA TIO, BRIPDA ERIZAL F. U dan BRIPDA M. IVAN, Pjs FM PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field ATHUR SATOTO BAKAR, Assistant Manager RAM PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field AJIK DEWOTO, Assistant Manager WS PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field DANNY WIDAYAT, Supt HSSE Operation Bpk PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field SUPRIYADI, Security Officer PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field Bpk. IFAN HERDIONO, BKO Mabes TNI Kapten CPM SYARIFUL ANAM, Para Pekerja PT. Pertamina EP Tanjung Field yang berjumlah sekitar 70 orang.

Agenda diawali dengan sambutan Manajemen PT.Petamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field, Penyampaian materi Kebangsaan oleh Kasatgaswil Kalsel Densus 88 AT KOMBES POL. IPUTU GEDE SURYA MUSTIKA, S.I.K, M.IK, sesi Tanya jawab, Penyerahan cindramata oleh Manajemen PT.Pertamina kepada Kasatgaswil Kalsel Densus 88 AT KOMBES POL. IPUTU GEDE SURYA MUSTIKA, S.I.K, M.IK dan diakhiri Doa.

Kasatgaswil Kalsel Densus 88 AT Polri Kombes Pol I Putu Gede Surya Mustika, S.IK, M.IK Memaparkan Dampak yang timbul oleh intoleransi, Radikalisme dan Terorisme yaitu akibat pembiaran intoleransi melebar menjadi konflik sosial dan masuknya kelompok radikal dan terorisme.

Beberapa aksi teror yang terjadi di indonesia hingga negara barat seiring dengan perkembangan zaman munculnya metode ataupun taktik serangan baru.

Aksi terorisme tidak merujuk pada suatu agama, dimana selama ini aksi terorisme sering dikaitkan dengan agama islam hal ini disebabkan kamuflase dari pelaku aksi dengan menggunakan bungkus agama.

Tahapan rekrutmen pelaku terorisme adalah Perubahan pola pikir (Intoleran), Terpapar dari sisi sikap (Radikal), Terpapar dari sisi tindakan (Teroris), Berawal dari media sosial berujung pada aksi bunuh diri (radicalization proces) : jihad – salafi ideology (pre radicalization – self – indentification – indoctrination – jihadization).

Strategi Nasional pencegahan teror adalah dengan Hard Approach (penegakan hukum), Soft Approach (counter radicalization & deradicalization).

Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin, SH, S.IK, M.Med Kom melalui Kapolsek Murung Pudak AKP Samsu Samsu Suargana, S.AP ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan Workshop penguatan wawasan Kebamgsaan terhadap para karyawan. PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field dan Subkontraktor, yang diselenggarakan oleh Densus 88 AT POLRI,” terangnya

Melalui workshop penguatan wawasan kebangsaan ini semoga ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tidak terpapar paham intoleransi dan hal-hal yang bersifat radikal.

Orang yang intoleran pemikirannya maupun sikapnya yang radikal belum tindak pidana teroris karena masih dalam batas sikap dan batas pemikiran atau belum melaksanakan aksi.

Tetapi orang yang sudah berani melakukan aksi pasti berangkatnya dari pemikiran dari sikap radikal dan pemahaman yang intoleran,” ujarnya,” tutupnya

Exit mobile version